Game Over! Penadah Curanmor Kelas Kakap Diringkus Polsek Gempol

Pasuruan_lumbungberita.id
Jaringan curanmor di Jawa Timur layak terguncang. Penadah kelas kakap bernama Ghofur akhirnya diciduk Unit Reskrim Polsek Gempol setelah lama jadi buruan berbagai Polres.

Pria berusia 36 tahun ini disebut-sebut sebagai pemain besar yang menampung motor curian lintas daerah.

Penangkapan Ghofur bukan tanpa proses. Ia dibekuk setelah polisi lebih dulu menangkap Muhamad Sultoni (27). Sultoni adalah pelaku curanmor yang beraksi di rumah indekos di Dusun Kuwung, Desa Karangrejo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Selasa (22/7).

Sementara satu pelaku lain bernama Suyanto, warga Ampelsari, Pasrepan, masih buron dan kini masuk daftar pencarian orang (DPO).

Dari pemeriksaan, Sultoni mengaku motor curiannya sudah disiapkan untuk dijual kepada Ghofur. Informasi itu langsung ditindaklanjuti, hingga penyidik bergerak menggerebek lokasi persembunyian sang penadah di Sapulante, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan.

Kapolsek Gempol Kompol Giadi Nugraha menyebut reputasi Ghofur sudah tidak asing di kalangan aparat.

“Ghofur ini penadah kelas berat. Namanya dikenal se-Jawa Timur. Bahkan sebagian petugas menjuluki dia ‘480 Nusantara’ karena begitu banyak kasus penadahan yang mengarah padanya,” ujar Giadi.

Julukan itu menggabungkan Pasal 480 KUHP tentang penadahan dan kata Nusantara yang menggambarkan betapa luasnya rekam jejak kriminal Ghofur. Dalam beberapa kasus, ia disebut menjadi tujuan akhir motor-motor curian yang didorong dari berbagai kota.

Menurut Giadi, penangkapan Ghofur adalah pukulan telak bagi jaringan curanmor yang selama ini bergerak di wilayah Pasuruan dan sekitarnya.

“Penadah seperti inilah yang membuat pelaku curanmor terus beraksi. Ketika penadahnya kami tangkap, mata rantainya rusak. Ini langkah penting untuk menekan angka curanmor,” tegasnya.

Polisi menyita sejumlah barang bukti yang diduga berkaitan dengan aktivitas penadahan. Penyidik kini masih menelusuri jaringan lain yang terhubung dengan Ghofur, termasuk dugaan distribusi motor curian ke luar kota.

Giadi memastikan pengembangan tidak berhenti di sini. Termasuk mengejar satu DPO aksi curanmor di Dusun Kuwung.

“Pasti akan kami kembangkan karena TKP curanmornya cukup banyak di Jawa Timur. Kami akan kejar semua yang terlibat. Jaringannya harus diputus sampai ke akar,” pungkasnya.

Sementara itu dihadapan beberapa awak media, Ghofur mengakui dirinya berperan menjadi penadah. Dalam sebulan ia menerima 5 hingga 10 kendaraan berbagai jenis.

“Sebulan rata-rata 5 motor. Kalau mobil, saya pernah 3 kali. Semuanya jenis pikap,” ucapnya lirih.

Jurnalis: Indra

Share this content:

error: Content is protected !!