Ki Bagong Kembali Pimpin FPK Jatim: Eksis Tanpa Anggaran Pemerintah
Mojokerto_lumbungberita.id
Di tengah keterbatasan anggaran dan minimnya dukungan dari pemerintah, Forum Pamong Kebudayaan (FPK) Jawa Timur tetap menunjukkan eksistensinya.
Organisasi ini sukses menggelar Musyawarah Pamong Kebudayaan di Bimasakti Farm, Pacet, Mojokerto, Minggu (5/10/2025).
Dalam musyawarah ini, Ki Bagong Sabdo Sinukarto kembali terpilih sebagai Ketua Umum untuk periode berikutnya secara aklamasi.
Meski tak mengandalkan dana dari APBD maupun APBN, para seniman dan budayawan dari berbagai daerah di Jawa Timur tetap kompak melanjutkan kiprah kebudayaan lewat kegiatan rutin FPK.
“Bagus sekali manajemen FPK. Meski tanpa dukungan anggaran pemerintah, mereka tetap bisa eksis dan aktif menggelar aktivitas kebudayaan,” ujar Endah Koswantoro, pegiat budaya Mojokerto yang turut hadir dalam acara.
Menurut Endah, kekompakan pengurus dan tata kelola organisasi yang jelas membuat FPK mampu bertahan di tengah keterbatasan. Struktur organisasi yang tidak tumpang tindih juga dinilai membantu menghindari konflik internal.

Dukungan moral juga datang dari Ibnu Sunanto, budayawan Yogyakarta yang hadir sebagai keynote speaker. Ia menilai FPK Jatim menjadi contoh organisasi budaya yang mampu menjaga persatuan dan semangat gotong royong.
“Sangat luar biasa, pemilihan berlangsung dengan musyawarah mufakat tanpa konflik. Ini bukti bahwa organisasi bisa tetap solid tanpa tergantung pada kontestasi atau anggaran besar,” katanya.
Sementara itu, Ki Bagong Sabdo Sinukarto mengakui tantangan besar yang dihadapi FPK dalam menjalankan program tanpa dana pemerintah. Karena itu, ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor.
“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Sinergi antar pengurus, komunitas, dan instansi pemerintah sangat dibutuhkan untuk memajukan kebudayaan,” ujarnya.
Musyawarah ini juga dihadiri perwakilan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jawa Timur, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Balai Bahasa Jawa Timur, serta Presidium Dewan Kesenian Jawa Timur.
Jurnalis: Indra
Share this content: