Wakili Gempol di Bangil Carnival 2025, Randupitu Hidupkan Kembali Pesona Sumber Tetek

Pasuruan_lumbungberita.id
Suasana Minggu pagi di Kecamatan Bangil terasa berbeda. Jalanan yang biasanya ramai oleh kendaraan, hari itu dipenuhi warna-warni kostum peserta hajatan Pemkab Pasuruan: Bangil Carnival 2025.

Dari 39 peserta Bangil Carnival 2025, penampilan Kecamatan Gempol cukup mencuri perhatian. Tak sekadar tampil, mereka menghidupkan kembali kisah sejarah Candi Belahan Sumber Tetek yang melegenda.

Sejak melangkah dari garis start, tim karnaval Gempol yang diwakili oleh Desa Randupitu itu tampil kompak dan penuh energi. Kostum-kostum megah yang mereka kenakan bercerita tentang kejayaan masa lalu.

Di antara arakan tersebut, replika Sumber Tetek menjadi pusat perhatian. Dua arca Dewi Laksmi dan Dewi Sri dibuat sedetail mungkin, lengkap dengan air yang mengalir dari payudara Dewi Laksmi. Sebuah detail kecil yang membuat decak kagum penonton.

Ketika rombongan tiba di depan tenda kehormatan, musik kolosal berpadu dengan dentuman modern seketika mengiringi tarian gemulai para penari.

Dalam sekejap, suasana tenda kehormatan tempat Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo itu terasa berbeda. Auranya seperti di halaman Candi Belahan pada masa Raja Airlangga.

Bagi Mochammad Fuad, Kepala Desa Randupitu, penampilan ini bukan sekadar karnaval biasa. Melainkan tentang sejarah dan budaya.

“Kami memilih Sumber Tetek karena tempat itu sudah menjadi icon Gempol, bahkan Kabupaten Pasuruan. Nilai historis dan budayanya begitu kental,” ujarnya penuh semangat.

Ia menambahkan, keikutsertaan ini adalah kehormatan tersendiri bagi desanya. Sejak diberi amanah Camat Hadi Mulyono untuk mewakili Gempol, pihaknya langsung mengiyakan dan tak berpikir dua kali.

“Suatu kehormatan bisa mewakili Kecamatan Gempol di Bangil Carnival. Terima kasih kepada Pak Hadi (Camat Gempol) atas kepercayaannya. Penampilan ini juga tak lepas dari dukungan rekan-rekan kades dan warga se-Kecamatan Gempol,” tambah Fuad.

Menurut Fuad, penampilan Randupitu ini bukan soal menang-kalah, tetapi sebagai salah satu upaya melestarikan warisan budaya yang ada di Kabupaten Pasuruan.

“Ini bukan tentang menang atau kalah, tetapi wujud kepedulian kami untuk melestarikan budaya Kabupaten Pasuruan, khususnya Kecamatan Gempol,” pungkas Fuad.

Ya, lewat Bangil Carnival 2025, Randupitu seolah menghadirkan kembali napas sejarah. Mengingatkan bahwa Sumber Tetek bukan sekadar cerita, melainkan identitas budaya yang patut dijaga.

Jurnalis: Indra

Share this content:

error: Content is protected !!