Dua Perwira Kostrad Kunjungi Sumbersuko, Kagumi Inovasi Bank Sampah Ibu-Ibu
Pasuruan_lumbungberita.id
Dua perwira menengah dari Kostrad Angkatan Darat menyambangi Desa Sumbersuko, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Rabu (6/8/2025).
Mereka datang untuk melihat langsung pengelolaan sampah yang dikelola oleh warga setempat melalui TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle) Srikandi Peduli Lingkungan.
Dua perwira tersebut adalah Asisten Perencanaan Divif 2 Kostrad Kolonel Inf Slamet dan Komandan Brigade Infanteri 18/Trisula Letkol Inf Risa Wahyu Pudji Setyawan. Keduanya tampak didampingi oleh Regional Public Affairs Manager CCEP Indonesia, Armytanti Hanum Kasmito.
Sebelum meninjau TPS3R, mereka sempat singgah di Balai Desa untuk mendengarkan pemaparan dari Ketua Forum Komunikasi Peduli Lingkungan Kabupaten Pasuruan, Fatoni.
Pemaparan berlangsung sekitar satu jam dan membahas sistem pengelolaan sampah yang telah diterapkan warga desa.

Ketua Bank Sampah Srikandi Peduli Lingkungan, Nur Azizah, menjelaskan bahwa saat ini sekitar 50 persen masalah sampah di Sumbersuko telah bisa ditangani berkat sistem TPS3R.
“Kami benar-benar menerapkan sistem 3R. Uniknya, semua pengurusnya perempuan. Kami juga aktif mengedukasi masyarakat tentang pemilahan sampah,” kata Nur Azizah.
Ia menambahkan, inovasi pengolahan sampah organik menjadi produk seperti pot ramah lingkungan turut menjadi daya tarik bagi para tamu.
Letkol Inf Risa Wahyu menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap gerakan yang dilakukan warga, khususnya para kader perempuan pengelola bank sampah.
“Apa yang dilakukan ibu-ibu disini patut diapresiasi. Sekarang tinggal masyarakatnya. Karena jangan sampai upaya seperti ini sia-sia karena masyarakatnya tidak peduli,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan bahwa volume sampah harian di Indonesia kini sudah menyentuh angka ton-tonan. Menurutnya, TPS3R belum sepenuhnya menyelesaikan masalah sampah, tetapi setidaknya mampu mengurangi.
Mantan Waasops Kasdam Jaya ini pun menyarankan agar pengelolaan sampah ke depan juga melibatkan pemanfaatan maggot untuk mendukung ekonomi sirkular.
“TPS3R sebetulnya masih belum sepenuhnya menuntaskan masalah sampah. Saran saya, kedepannya pakai magot sebagai pengurai sampah. Biar ekonomi sirkularnya jalan,” pungkasnya.
Jurnalis: Indra
Share this content: