Pendopo Wong Agung, Fasilitas Anyar di Candi Belahan

Pasuruan_lumbungberita.id
Situs Cagar Budaya Candi Belahan Sumber Tetek kini memiliki fasilitas baru yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Astono, Juru Pelihara (Jupel) Candi Belahan, berinisiatif membangun sebuah joglo sederhana yang diberi nama Pendopo Wong Agung.

Menurut Astono, pendopo ini dibangun untuk menjawab kebutuhan ruang bagi berbagai kegiatan masyarakat. Mulai dari diskusi budaya, edukasi, hingga kegiatan spiritual. Ia menyebut, nama ‘Wong Agung’ dipilih karena mengandung filosofi yang dalam.

“Wong Agung dimaknai sebagai sesuatu yang mulia, luhur, hebat. Itu bukan tentang besar secara fisik, tapi lebih mengarah pada keagungan spiritual, budi pekerti, dan moralnya,” jelasnya. Astono, yang saat ini juga menjabat Koordinator Jupel se-Kabupaten Pasuruan.

Pria yang juga menjabat Koordinator Jupel se-Kabupaten Pasuruan ini menambahkan, pembangunan pendopo ini tidak sekadar memberikan fasilitas baru, namun juga menjadi simbol pemanfaatan situs cagar budaya secara positif oleh masyarakat.

Apalagi sebelumnya, di lokasi tempat pendopo berdiri pernah ada sebuah musala. Musala itu hancur pada 29 Maret 2022 setelah tertimpa longsoran tebing dari sisi selatan.

Inisiatif ini mendapat respons positif dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Khoirul Anam, anggota BPD Wonosunyo—desa tempat Candi Belahan berada. Ia mengaku bangga dengan langkah Astono yang dinilai membawa manfaat bagi masyarakat, khususnya pelaku budaya.

“Pendopo Wong Agung ini bisa dimanfaatkan untuk diskusi budaya, Macapat, belajar menulis aksara Jawa, dan kegiatan lainnya meski masih dalam skala kecil. Ini langkah bagus untuk menjaga ruang-ruang budaya tetap hidup,” ujar Anam yang juga menjabat Sekretaris Forum Pamong Kebudayaan (FPK) Jawa Timur.

Dukungan serupa datang dari Ketua FPK Jawa Timur, Ki Bagong Sabdo Sinukarto. Ia menyambut baik hadirnya pendopo ini sebagai ruang bagi para budayawan, seniman, dan masyarakat umum. Namun ia mengingatkan agar pemanfaatannya tetap mengikuti aturan terkait pelestarian situs budaya.

“Kayaknya siapapun bisa menggunakan fasilitas ini. Tapi tolong tetap mematuhi prosedur dan menjaga kelestarian serta kesakralan Cagar Budaya,” pesannya.

Jurnalis: Indra

Share this content:

error: Content is protected !!