Reses di Gempol, Febri Irawan Dicurhati Soal Sampah dan Sekolah
Pasuruan_lumbungberita.id
Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, Febri Irawan Darwis menggelar Serap Aspirasi atau reses masa sidang I tahun 2025/2026 di Kecamatan Gempol, Rabu (15/10/2025).
Dalam kegiatan tersebut, berbagai keluhan warga mengemuka, mulai dari persoalan sampah, pendidikan, hingga fasilitas kesenian.
Puluhan tokoh masyarakat dan pemuda dari berbagai desa di Gempol hadir dalam pertemuan itu.
Febri menjelaskan, prioritas anggaran Pemkab Pasuruan tahun 2026–2027 akan difokuskan pada sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan ketahanan pangan.
Namun, forum reses tersebut justru didominasi keluhan soal sampah. Warga menilai penanganan sampah di sejumlah titik masih jauh dari kata tuntas.
“Sampah di Sungai Wrati, khususnya di Legok, sudah menumpuk. Kami khawatir plengsengan yang akan dibangun akan cepat rusak kalau sampah tidak segera ditangani,” ujar salah satu warga Desa Legok.
Keluhan serupa juga disampaikan warga Desa Kejapanan. Ia menginginkan Pemkab mempunyai data terkait volume sampah di tiap-tiap RW. Agar penanganan sampah bisa tepat sasaran.
“Volume sampah di wilayah kami sudah sangat tinggi, bahkan penampungan sudah tidak cukup lagi. Kalau nanti ada perda sampah, tolong volume sampah diukur juga di setiap RW,” jelasnya.
Sementara itu, warga dari Desa Kepulungan mengaku terdampak akibat terbakarnya TPS Pempes di Randupitu. Warga membutuhkan solusi secepatnya karena beberapa daerah kini mengalihkan pembuangan sampah ke TPS di Dusun Betas.
“Sebagian sampah yang seharusnya dikirim ke TPS Pempes kini dibuang ke wilayah kami di Dusun Betas. Kondisinya sudah overload, kami butuh solusi cepat,” ungkapnya.
Menanggapi berbagai aspirasi itu, Febri mengakui bahwa persoalan sampah memang menjadi perhatian utama Bupati Pasuruan. Ia mengatakan Bupati menargetkan persoalan sampah selesai di desa, bukan di TPA.
“Kami dari Fraksi Gerindra juga sudah mengusulkan Raperda terkait sampah. Tapi tentu prosesnya panjang, ada uji baca, uji akademis, dan sebagainya. Mohon doa agar bisa segera terealisasi,” jelas Febri.
Selain isu lingkungan, Anggota Komisi 1 ini juga setuju dengan usul warga agar di Kecamatan Gempol dibangun sekolah menengah atas negeri (SMAN).
“Saya sepakat. Dengan jumlah penduduk sebesar itu, Gempol belum punya SMA negeri. Aspirasi ini akan saya sampaikan ke Pemprov Jatim,” ucap Febri.
Dalam kesempatan itu, Febri juga menyoroti gedung Sentra Pia di Kejapanan yang terbengkalai selama bertahun-tahun. Ia menilai, bangunan itu bisa disulap menjadi Gempol Creative Center.
“Seperti di Malang ada Malang Creative Center. Pasuruan belum punya. Kalau Gempol bisa menjadi yang pertama, tentu sangat bagus,” tutupnya.
Jurnalis: Indra
Share this content: