Tanaman Warga Parerejo Rusak Diduga Imbas Limbah Debu Pabrik Wood Pellet Purwodadi
Pasuruan_lumbungberita.id
Warga Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, mengeluhkan dugaan limbah debu dan suara bising dari mesin pabrik Wood Pellet. Sedikitnya tujuh rumah dan sejumlah lahan warga terdampak debu dari pabrik tersebut, Senin (6/10/2025).
Ketua LSM Persatuan Pemuda Peduli Masyarakat Bawah (P3MB) Pasuruan, Masroni, menyoroti dugaan pencemaran debu dari pabrik Wood Pellet. Ia menyatakan akan segera berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) Polres Pasuruan bahkan Polda Jawa Timur.
Menurutnya, keresahan warga harus segera ditangani agar tidak menimbulkan tindakan yang tidak diinginkan.
“Seharusnya perusahaan sudah mengantisipasi limbah debu ini sebelum beroperasi. Pabrik jangan sampai merugikan warga sekitar,” ujar Masroni.
Pria berambut cepak itu juga berencana segera berkoordinasi dengan APH Pasuruan.
“Izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) apakah sudah ada?” lanjut Ketua P3MB Pasuruan itu.
PNR, salah satu warga terdampak, mengaku resah dengan limbah debu yang menutupi tanaman miliknya. Pria paruh baya ini mengaku mengalami kerugian karena tanaman cabai, tomat, dan beberapa tanaman lainnya rusak akibat debu dari pabrik Wood Pellet.
“Tanaman saya rusak. Padahal sudah saya lindungi dengan greenhouse (atap tanaman), tapi debunya tetap masuk. Suara mesin juga sangat mengganggu,” ungkap PNR.
Sementara itu, pihak perusahaan melalui Z, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, enggan memberikan komentar.
Pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur juga belum memberikan tanggapan, meski pesan WhatsApp sudah terbaca.
Informasi yang diperoleh media ini menyebutkan, Pemerintah Desa Parerejo telah mempertemukan pihak perusahaan Wood Pellet Purwodadi dengan warga terdampak untuk membahas persoalan limbah debu tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada kesepakatan atau penyelesaian antara pihak perusahaan dengan warga yang terdampak.
Jurnalis: Lum
Share this content: